Pre Wedding Rush

Preweddingrush Front Cover

Hey! Baru aja menyelesaikan buku Pre-wedding Rush oleh Okke ‘Sepatumerah’. Kayaknya ga butuh waktu lama untuk aku nyelesain buku ini. Menarik soalnya dan tema-nya relatable. Yup, menikah.

“Lo… nggak rela gue nikah dengan Dewo?” Aku memberanikan diri untuk menembaknya.

“Apa masih penting, Nin? Gue rasa enggak, udah nggak penting.” Jawab Lanang. Ia sama sekali tidak menatapku.

“Penting, Nyet. Penting buat gue.” Suaraku terdengar parau,”..lo nggak rela gue menikah?”

“Sudahlah, Nin. Lupakan. Gue ngaco aja.” Balas Lanang.

“Lanang. Please jawab. Lo nggak rela?” suaraku melirih.

“Nggak.” Ia menatap manik mataku,”Puas lo?”

Life goes on. Tapi terkadang ada kenangan-kenangan indah yang membuat seseorang enggan untuk melangkah mantap menuju masa depan. Itulah yang terjadi dengan Menina. Hubungannya dengan Lanang, sang mantan pacar, begitu membekas di hatinya, bahkan sampai ia dilamar oleh pria lain yang lebih mencintainya.

Ketidakmampuannya untuk melupakan masa lalu membuat Menina secara impulsif memutuskan untuk melakukan perjalanan terakhir bersama Lanang ke DI Yogyakarta.

Siapa yang bisa meramalkan apa yang terjadi di masa depan? Saat Menina dan Lanang berada di DI Yogyakarta, terjadilah gempa bumi 5.9 SR yang memakan banyak korban.

Menina menyaksikan begitu banyak hal yang membuatnya banyak berpikir tentang hubungannya dengan Lanang dan juga dengan calon suaminya.

Apakah yang terjadi pada mereka berdua?

____________________

Preweddingrush Back Cover

Menurutku buku ini menceritakan tentang keyakinan seorang perempuan untuk melanjutkan kehidupannya untuk menikah. Kisah ini juga dibumbui dengan cerita menghadapi Gempa Jogja 2006. Ya, naskah yang sudah ditulis sejak lama, kemudian diedit sampai akhirnya diterbitkan di tahun ini.

Tema mengenai pernikahan ini gw suka, mengena rasanya (sesuai usia… hehe). Relatable istilahnya. Walaupun menurut gw di awal penceritaan masih belum dapat emosinya, namun semakin menarik dan semakin ingin tau apa yang akan terjadi. Sampai gw pun meneteskan air mata di endingnya. Menurut gw ini ending yang terbaik.

Apa yang bisa gw ambil dari novel ini adalah menikah itu butuh keyakinan, ketika lo udah memutuskan untuk menikah, jangan melihat lagi ke belakang. Dan setelah menikah, you’ll be fine just face it. Ohya dan satu lagi, tak perlu alasan filosofis untuk menikah.

Semoga lo semua juga menikmati buku ini.

Score: 8.5 out of 10 || Purchase online: bukabuku.com

Published by Stiletto Book, 204 pages | Source: blog.sepatumerah.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *