Yap ini lah Madre. Sebuah buku fiksi terbaru Dee, Dewi Lestari. Kumpulan 13 prosa pendek, 5 tahun terakhir, yang teredit rapih dan jelita dalam sebuah buku yang dibandrol dengan harga IDR 47K. Kalau dilihat secara fisik, buku ini belum memiliki cacat menurut ku. Sampul buku yang bagus, pilihan jenis font yang oke punya, dan tata bahasa yang ‘gue banget’ itu sungguh mantap. Sang editor-pun memang dahsyat.
Dari dulu, aku memang selalu suka cara Dee mengekspresikan ceritanya. Analogi-analogi kelas atas, serta celetukan-celetukan-nya unik dan sehari-hari sangat asik walaupun sastra-nya berasa banget di kepala ku. Dan, walaupun aku bukan pelahap sastra yang handal tapi sungguh menikmati.
Layaknya kumpulan prosa, aku pasti punya nomor favorit di buku ini. Urutan pertama jatuh pada ~ Menunggu Layang-Layang. Entah kenapa cerita ini bisa bikin aku, berkaca-kaca. Hehehe. Hm ya begitulah. Kalau kata seorang teman Madre menjadi inti utama cerita di buku ini, menurutku tidak. Karena semua prosa punya power-nya yang menarik aku ingin membaca 2 kali atau bahkan lebih.
Hanya saja aku merasa Madre kurang panjang penceritaannya. Atau mungkin itu hanya perasaanku saja. Namun tak dipungkiri dari Madre, semua orang bisa tahu kualitas Dee selalu the best. Pilihan kata dan teori-teori roti yang membuat saya terkagum dengan Dee. Jadi nambah ilmu-nya.
Untuk urutan kedua dan ketiga saya serahkan kepada Ingatan Tentang Kalian, dan Madre. Entahlah. Rasanya Ingatan Tentang Kalian sungguh bagus 🙂
Terima Kasih Dee. Untuk karyanya yang konsisten. Sungguh sangat menikmati. Dan ini, akan membaca lagi untuk kedua kalinya. Cheers.
Penerbit: Bentang, 2011 | Picture: goodreads